Jumat, 24 Mei 2013

12 Band Metal Indonesia Masuk Kompilasi Metal Internasional



Majalah metal internasional asal Inggris, Metal Hammer, menyertakan 12 band metal berbahaya asal Indonesia sebagai bonus CD dalam edisi Juni 2013. CD kompilasi bertajuk Slave New World ini berisikan 15 lagu dari 15 band metal berbagai belahan dunia dan dikurasi oleh Max Cavalera, mantan vokalis Sepultura yang kini menjadi frontman Soulfly.

Ke-12 band yang ada dalam kompilasi tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, namun didominasi oleh band-band asal Bandung. Sedangkan tiga lainnya yakni Amogh Symphony berasal dari India, From The Vastland asal Iran dan Lody Kong yang merupakan band metal baru asal Arizona, Amerika Serikat.

Skena musik metal Bandung memang tengah menjadi sorotan dunia internasional, khususnya dari Metal Hammer sendiri. Jurnalis mereka, Dom Lawson, telah dua tahun berturut-turut menginjakkan kakinya di Bandung, salah satunya untuk menghadiri ajang musik cadas tahunan, Bandung Berisik.

Burgerkill sebagai salah satu band asal Bandung yang masuk kompilasi tersebut, belum lama ini juga masuk nominasi Metal Hammer Golden Gods 2013. Sebuah ajang penghargaan musik metal yang diselenggarakan oleh Metal Hammer. Burgerkill bersanding dengan nama-nama besar dalam kancah musik metal dunia seperti Nergal (frontman Behemoth), Jason Newstead (eks- Metallica), Sea Shepard, dan juga Pussy Riot dalam nominasi kategori Metal As F*ck.

Sementara itu, berikut ini daftar lagu yang ada dalam CD Slave New World:
1. BURGERKILL – Under The Scars.
2. AMOGH SYMPHONY – The Quantum Barrier Code Interpretation By Mainframe.
3. CRANIAL INCISORED – I’m The Instant.
4. DEADLY WEAPON – Not A Single Fuck Was Given.
5. DJIN – Infinite Chaos.
6. DOWN FOR LIFE – Pesta Partai Barbar.
7. ERRORBRAIN – Aura Kasih.
8. FORGOTTEN – Bantai Patronasi.
9. FROM THE VASTLAND – Nine Day Battle (Keresaspa The Brave).
10. GUGAT – Bapaku Seorang Demonstran.
11. INFAMY – The Dead Stallion.
12. JASAD – Annihilate The Enemy.
13. LODY KONG – Disconnect.
14. NEMESIS – Die Before Old.
15. PARAU – Evolusi Dua Serigala
Terimakasih telah membaca artikel 12 Band Metal Indonesia Masuk Kompilasi Metal Internasional semoga bermanfaat, menambah ilmu dan wawasan kamu, artikel-keren.com sumber referensi terpercaya.
Kalo berkenan, tolong di share lewat facebook, twitter, google plus atau yang lain ya, biar teman-teman yang lain juga tau artikel ini, terimakasih.
Posted by arif.rakhman

Selasa, 21 Mei 2013

Top 10 Band Deathmetal Indonesia


1. DEAD SQUAD













Deadsquad yang berdiri sejak bulan Februari 2006 merupakan band project dari Stevi Item Ex Step Forward (Gitar), Ricky Seringai & Step Forward (Gitar) , Boni Ex - Tengkorak (Bass) dan Andyan Ex - Siksa Kubur (Drum). Mereka memainkan lagu2 dari band oldschool metal seperti Slayer, Anthrax, Pantera dan Sepultura.
Sayang, karena kesibukannya di Seringai, Step Forward dan pekerjaannya di sebuah majalah, Ricky terpaksa mengundurkan diri. Posisinya kemudian diisi oleh Prisa Ex – Zala, sementara di posisi vokalis masuklah Alexander (Babal). Karena sibuk dengan album solonya, bulan Juli 2008 Prisa juga mengundurkan diri.

Setelah beberapa bulan berjalan dengan konsep 1 gitar, akhirnya pada bulan Oktober 2008 Deadsquad menemukan sosok seorang gitaris yaitu Coki Bollemeyer yang notabene merupakan gitaris NETRAL. Pada bulan yang sama Daniel (Abolish Conception) juga bergabung menggantikan Babal di posisi vokalis.

Dengan armada Daniel (Vocal), Stevi (Gita ), Coki (Gitar), Boni (Bass) dan Andyan (Drum), Deadsquad akhirnya merampungkan album perdananya, Horror Vision. Album ini dirilis pada tanggal 9 Maret 2009, bertepatan dengan konser Lamb Of God di Jakarta dimana DEADSQUAD tampil sebagai band pembuka.

Konsep musik Deadsquad dengan line terbaru ini lebih kearah Technical Death Metal dengan influence band seperti : Spawn Of  Possession, Necrophagist, Suffocation, Decrepit Birth, Visceral Bleeding, Disavowed & Nile. (dapurletter)

2. BURGERKILL











MENDENGAR nama BURGERKILL, buat kamu yang biasa berkiprah di scene underground tentu bukan nama baru lagi. Maklumlah, band yang mengusung hardcore ini termasuk 'bangkotan' di kancah musik yang kerap dituding "menonjolkan kegelapan" itu. Lahir secara "iseng -iseng" (begitu kata Ebenk, gitaris) tahun 1995 di daerah Ujung Berung (daerah ini sering disebut Bandung Coret, karena berada di pinggiran -red), BK mengambil nama plesetan dari sebuah restoran di sekitar markas mereka.
Mungkin awalnya hanya sebagai side project dari Ebenk yang sebelumnya sudah "terjun" di scene underground di Jakarta, sebelum meneruskan sekolah di Bandung. Cita-cita mereka berubah lebih serius ketika single mereka masuk di CD Kompilasi band-band Bandung garapan Richard Mutter (dramer PASBand -red) bertajuk masaindahbangetsekalipisan tahun 1997.
Ketika mereka masuk ke SONY MUSIC dan merilis album baru BERKARAT, ada beberapa kalangan yang menuduh BK berkhianat. Selama ini memang masih ada anggapan, major label dan indie label adalah "dua kubu" yang saling berseberangan. Lalu bagaimana tanggapan Ivan (vokalis), Ebenk (gitar), Agung(gitar), Andris (bass), dan Toto (drum) tentang tudingan itu. Lalu apa bedanya ketika masuk label besar dengan "masa-masa" ber-indie? Djoko Moernantyo dari TEMBANG.commewawancarai secara khusus band yang personilnya memlih musik sebagai jalan hidup mereka.
Apa tanggapan kalian dengan tudingan sebagian komunitas scene underground sebagai pengkhianat, lantaran masuk ke label major?
Kalau dari kita, terserah bagaimana mereka menyikapi apa yang kami putuskan ini. Yang jelas, meski kami masuk ke label besar, kami masih diberi kebebasan untuk memilih warna musik kami. Kita dibebaskan untuk mengemas konsep musik, lirik, sampai konsep video klip.

3. JASAD













RASANYA
akan basi jika membahas Jasad hanya dari kacamata musik mereka. Itu karena musik yang mereka mainkan sudah tak punya lagi celah untuk dikritisi. Waktu dan jam terbang telah mengantar Jasad pada level musikalitas di atas rata-rata sehingga apa pun yang mereka rilis sudah menjadi jaminan kualitas.
Jasad sekarang bukan hanya dikenal sebagai band pengusung brutal death metal garda depan. Jasad adalah ikon suksesnya sebuah akulturasi antara budaya barat dan lokal. Merekalah yang meretas konvensi menyelipkan unsur budaya Sunda di antara kebrutalan dan kebisingan metal. Tak heran bila Jasad dianggap bukan hanya tonggak penting scene Bandung Underground. Jasad juga jadi tiang pancang sebuah dekonstruksi kecenderungan di mana memakai atribut budaya lokal adalah juga sebuah kebanggaan.
Banyak literatur yang beredar di dunia maya menyebutkan Jasad didirikan tahun 2000. Namun, Jasad sebenarnya sudah ada sejak 1990. Formasi awal Jasad terdiri dari Yuli, Tito, dan Faried. Tahun 1992, mereka mengalami pergantian personel setelah Faried keluar. Dengan formasi kedua yang terdiri dari Yuli, Tito, Hendrik, dan Abut, mereka merilis dua singel yang direkam secara live, yakni Life ‘n Die dan Fuckin’ Education.
Line up Jasad kembali berubah pada 1994. Yayat, Yadi Behom, dan Dani masuk menggantikan Hendrik, Tito, dan Abut. Praktis hanya Yuli satu-satunya personel asli yang masih tersisa. Dengan line up Yadi Behom (vokal), Yayat (gitar), Yuli (bas), dan Dani (drum), Jasad mengeluarkan EP C’est La Vie yang dirilis Palapa Records. Mini album tersebut berisi tiga lagu yakni Belenggu, Riuh, dan Technological Principal. Lagu yang terakhir disebut tercantum dalam kompilasi paling bersejarah, Independent Rebels yang dirilis tahun 1997.
Jasad ditinggalkan Yadi Behom pada 1998. Setahun kemudian giliran Yayat yang cabut. Sebagai gantinya, Jasad menggamit Man dari Injected Sufferaged dan Ferly dari Forgotten. Dengan formasi Man (vokal), Ferly (gitar), Yuli (bas), Dani (drum), Jasad berkibar sebagai salah satu band death metal paling berpengaruh di tanah air.
Sempat merilis EP Ripping the Pregnant, mereka akhirnya melakukan pencapaian luar biasa saat mengeluarkan album bertajuk Witness Of Perfect Torture pada 2001. Album ini dirilis Rottrevore Records dan kemudian dirilis ulang Forever Underground.
Nama Jasad sendiri dicetuskan Yuli, sang basis. Yuli mengaku nama itu ia dapat ketika suatu saat melihat seseorang mengenakan baju bertuliskan Jasad. Nama itu kemudian ia jadikan band yang dibentuknya.
Line up Man, Ferly, Yuli, dan Papap, sanggup bertahan salama satu dekade. Memasuki tahun 2011, Jasad melakukan pergantian personel di posisi drum. Itu pun karena terpaksa setelah Papap mengalami kecelakaan yang cukup parah. Jasad kemudian menggelar audisi.
Dulu ketika Yuli memilih nama Jasad karena alasan ingin memberi kesan seram tapi tetap dalam bahasa Indonesia. Namun, sekarang mereka punya makna sendiri untuk nama band mereka. “Bagi saya Jasad bisa berarti jang sadayana atau jang sadunia,” seloroh Man.
Bahkan sejak 2008, Man mengartikan nama Jasad dengan akronim yang lebih edan yakni: Jarang Ada Satria Abadi di Sini’,” jelas Man
Apa pun, banyak parameter yang bisa dijadikan penanda bahwa Jasad sangat layak ditahbiskan sebagai band deathmetal paling berpengaruh untuk scene bawah tanah. Bukan hanya di Bandung, tapi juga tanah air.

4. FORGOTTEN










Terbentuknya FORGOTTEN tidak pernah lepas dari sejarah komunitas musik HOMELESS CREW di Ujungberung Bandung. Bagian dari sebuah komunitas musik cadas paling tua di Bandung dan masih tetap aktif hingga sekarang. Mereka lahir dan berkembang untuk menjadi bagian dari sejarah musik underground di Bandung dan Indonesia.
Bulan January 1997 album pertama “FUTURE SYNDROME” di rilis. Bermaterikan enam buah lagu berlirik Inggris di rilis oleh bendera indie lokal PALAPA RECORD. Mengusung konsep musik old skool death metal style yang dipadukan dengan beat hardcore dan cross over/thrash metal. Karakter sound kasar, gaya vokal rought screaming yang emosional dipadukan dengan lirik yang bertemakan social dan politik mencoba memotret kondisi realitas yang terjadi pada saat itu. Peredarannya mencakup wilayah Indonesia dan Asia. Sedangkan untuk peredaran di wilayah Eropa di rilis oleh perusahaan indie Jerman MORBID RECORDS.
Bulan Maret 1998 album single promo FORGOTTEN bermaterikan dua buah lagu dengan titel “OBSESI MATI Promo Tape 98″ di rilis di bawah perusahaan indie lokal ROCK RECORD. Pasca Forgotten mulai konsentrasi untuk penggarapan proyek full album yang ke dua. Bertempat di studio Rehearsal 40124 Bandung, sepuluh materi lagu mulai di rekam. Di bawah label indie lokal Extreme Soul Production, bulan Agustus 2000 album kedua “OBSESI MATI” dirilis. Pada album ini Forgotten berhasil menemukan karakter musik death metal yang bersumber dari realitas personal. Lirik yang gelap, depresif serta tehnik vokal yang sangat emosional. Album ini seolah menjadi representasi dari sebuah realitas jaman.
Bulan Juli 2001 kembali FORGOTTEN masuk studio. Sebuah album yang menuai banyak kontroversi dengan titel “TUHAN TELAH MATI” dirilis bulan Agustus 2001 oleh ROCK RECORD. Berisi 4 lagu dengan aransemen musik technical death metal dengan lyric yang sarcastic menggunakan sudut pandang teori filsafat nihilism dan diproduksi dalam jumlah yang terbatas.
Bulan Maret 2003 FORGOTTEN merilis album ‘TIGA ANGKA ENAM dibawah label ROTTREVORE RECORDS. Berisi 10 lagu dengan aransemen musik death metal yang variatif. Gabungan antara skill bermusik, eksporasi kecepatan dan power hingga titik maksimal. Sebuah album yang penuh dengan nuansa kegelapan dan terror namun dibalut oleh bahasa puitis dan metaphor yang cerdas. Ini adalah salah satu koleksi album death metal paling inspiratif di Indonesia. Pada tahun 2008 album ini kembali dirilis dalam bentuk CD.
5. SIKSAKUBUR










pertama kali di bentuk pada 6 july 1996. nama ini diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan band memulai debut nya dari event-event UNDERGROUND mulai menarik perhatian para pecinta musik DEATH METAL dibulan july -september tahun 1996 SIKSAKUBUR mulai msk studio rekaman yang bernama K-studio yang mengemas 9 lagu yang dituangkan dalam sebuah album THE CARNAGE yang dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD.


Album ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan pemerhati musik UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy kaset, walaupun kwalitas dari album ini sangat kurang dikarenakan minimnya perlengkapan studio rekaman.
Sukses dengan album pertamanya bulan November 2001 SIKSAKUBUR merekam 9 lagu dan dibubuhi 1 (intro) yang dituangkan kedalam album kedua BACK TO VENGEANCE yang didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1 bulan telah terjual 750 copy kaset walaupun hasil rekaman inipun masih kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama.
SIKSAKUBUR mulai merambah event-event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga bali. Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra (vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, disusul dengan BURGENK yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar negeri. Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan album ke tiga yang bertitel EYE CRY album ini dirilis dan didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET album inilah yang membuat SIKSAKUBUR mendapat perhatian lebih dari media massa dan elektronik..
SIKSAKUBUR merambah event-event bukan hanya event UNDERGROUND saja tapi event yang bukan UNDERGROUND sampai pentas seni sekolah SIKSAKUBUR menjadi headliner dalam acara tersebut ini sebagai bukti bahwa musik DEATH METAL yang dimainkan oleh SIKSAKUBUR mulai mendapat perhatian lebih, bukan hanya di Indonesia tapi hingga mancanegara khususnya SINGAPURA dan MALAYSIA.
Karena july tahun 2005 lalu SIKSAKUBUR menjadi headline pada sebuah event metal di singapura. Album THE CARNAGE dan BACK TO VENGEANCE akhirnya dirilis oleh FROM BEYOND record (belanda) ini adalah sub label dari DISPLASEDrec yang merupakan salah satu label METAL besar di amerika album ini dikemas kedalam bentuk CD yang didistribusikan Bukan hanya di ASIA tapi benua EROPA dan AMERIKA Setelah lebih dari 10 thn berkiprah di Blantika musik metal Indonesia SIKSAKUBUR telah merilis 4 AlbumPodi yaitu THE CARNAGE, BACK TO VENGEANCE, EYE CRY dan PODIUM yang juga merupakan album terakhir dari drummer sekaligus pendiri SIKSAKUBUR yaitu ANDYAN GORUST.
Namun setelah mengalami masa2 sulit dan masa pencarian pemain drum, akhirnya SIKSAKUBUR mendapatkan drummer baru yaitu PRAMA [ ex- ALEXANDER.LAST SUFFER] dan SIKSAKUBUR pun siap untuk kembali dengan formasi baru ini

6. DEAD VERTICAL








Dead Vertical, band yang didirikan pada 22 Nopember 2001 di sebuah kawasan pinggiran Jakarta Timur, dengan formasi awal Iwan-Vocals, Boy Guitars/Backing vocals, Bony-Bass dan Andriano-Drums. Seiring dengan berjalannya waktu maka seperti lazimnya band-band lainnya Dead Vertical telah mengalami beberapa kali pergantian personil, yakni pada pertengahan 2003 Andriano (Drums) mengundurkan diri karena kesibukan kerjanya, kemudian posisinya digantikan oleh Bimo yang bertahan hingga Maret 2004 (setelah rilis album pertama “Fenomena Akhir Zaman”) kemudian ia mengundurkan diri. Selanjutnya posisi Drummer digantikan oleh Arya dari (Formyblood) hingga sekarang. Pada akhir 2005 Iwan (Vocals) mengundurkan diri karena kesibukan kerja dan posisi Vocals digantikan oleh Boy sekaligus tetap memegang posisi Guitars.
Dead Vertical mempunyai arti “MATINYA HUBUNGAN VERTIKAL ANTARA TUHAN DENGAN MANUSIA”. Nama ini terinspirasi oleh fenomena kehidupan di era sekarang dimana dunia telah dipenuhi oleh kebencian, kekacauan, pembantaian, dan penyesatan secara global karena banyak manusia yang telah melupakan Tuhannya.
Dead Vertical terinfluence oleh band-band seperti Napalm Death, Terrorizer, Slayer, Sepultura, Brutal Truth, Righteous Pigs, Massacre, Nasum, Lock Up, Rotten Sound dan lain-lain. Lirik-lirik yang diteriakkan bertema sosial dan seputar kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam bentuk genre Grindcore. Hingga saat ini Dead Vertical telah menghasilkan beberapa karya musik antara lain Split tape dengan band Hardcore Philipina-Human Error (No Label rec 2003), Album Pertama “Fenomena Akhir Zaman” (The Eye Music 2004), Mini Album “Global Madness” (Dead Vertical 2006) dan beberapa kompilasi Death Metal-Hardcore.

Anggota:
# BoyBleh - Guitar & Vocal
# DeadbonZ - Bass & Back.Vocal
# Aryablood - Drum


7. AFTERCOMA







Kembali ke kehidupan setelah koma, bahwa mungkin deskripsi yang sempurna tentang band ini. Dimulai pada tahun 2006 oleh gitaris Ridho alias Fatwerks di Bandung Indonesia. Ia mengumpulkan teman-teman lamanya dan beberapa teman-teman baru untuk bergabung dengan band dengan nama Aftercoma.
musik pada dasarnya adalah campuran logam-hardcore, dipengaruhi oleh band-band seperti sepultura, (lama) metallica, As I Lay Dying, Deftones, In Flames, Lamb of God, dll
pada tahun 2008 Aftercoma merilis sebuah EP yang disebut Nafas, tersedia secara digital di beberapa situs download mp3 seperti itunes, amazon mp3 dll
pada tahun 2010 mereka berencana untuk merilis album penuh dan mungkin beberapa video atau bahkan DVD. Hanya tinggal dekat dengan kami, kami akan menyerang Anda dengan kekuatan penuh kami ....
8. UNDERGOD










“AING" hirup di tanah Sunda. Geus hiji kawajiban ngamumule Ki Sunda. Mun urang bule bangga ngomong make basana sorangan, ku naon urang henteu.” Itulah kalimat yang terlontar dari mulut Kinoy Bacok saat ditanya perihal alasan memilih kesundaan sebagai ciri khas Undergod.
Profil Band Undergod - SEMPAT DIANGGAP SEBELAH MATA, KESUNDAAN KINI JADI TRADEMARK YANG MELEKAT ERAT DI TUBUH UNDERGOD. HASILNYA, MEREKALAH SATU-SATUNYA BAND YANG DISEMATI LABEL SUNDANESE TECHNICAL DEATH METAL.
“Ku jalan nyieun lirik lagu make Basa Sunda, ngomong sapopoe, jeung make iket ieu, urang hayang mere tangara ka balarea yen urang Sunda teh eksis dina sagala widang,” cetus Kinoy lagi sambil menempelkan telunjuk ke kepalanya yang memang dibebat iket Sunda.
Kinoy selalu bicara berapi-api tentang Sunda, termasuk cap kampungan yang diterimanya saat pertama kali memutuskan memakai Basa Sunda dalam lagu-lagu Undergod. “Sumpah, baheula mah babaturan sorangan ge protes gara-gara urang nyieun lagu make Basa Sunda. Tapi, urang milih panceg kana eta pilihan. Alhamdulillah, hasilna jiga ayeuna. Da ari kahayang dina hate leutik mah, band kami ge make kecap Sunda. Lain Undergod. Tapi da geus kagok,” tukasnya.
Dibalut kualitas musik yang memang keren, keputusan Kinoy tersebut akhirnya menuai hasil positif. Bahkan kini Undergod begitu identik dengan tradisi Sunda. Mereka termasuk satu dari sedikit band yang dengan kesadaran penuh menyelipkan tradisi leluhur dalam setiap aksi panggung.
Nama Undergod mulai menjulang setelah tampil di panggung Bandung Death Fest 3. Di acara yang dihadiri lebih dari 3.000 penonton itu, Undergod layak dijadikan sebagai salah satu performer terbaik. Padahal jauh sebelum itu, Undergod nyaris kandas setelah mengalami stagnasi selama tiga tahun sejak 2004.
Dibentuk pada 2004, Undergod mengawali eksistensi mereka dengan formasi Kinoy (vokal), Said (gitar), Abas (bass), dan Uti (drum). Namun, dengan formasi seperti itu, laju Undergod tidak berjalan mulus. Mereka sempat mengalami kebuntuan dalam bermusik. Beruntung mereka akhirnya sanggup melewati masa-masa sulit tersebut.
Keputusan mengubah formasi dengan menggeser Abas dari bassis menjadi penggebuk drum, jadi manuver brilian yang akhirnya mengubah garis tangan Undergod. Terlebih lagi setelah formasi anyar tersebut mampu menelurkan sebuah lagu berjudul Cai Kawantun. Singel pertama ini dirilis di bawah Pieces Records.
Nama Undergod makin berkibar setelah merilis lagu berjudul Kudak-kadek sebagai singel kedua. Di lagu ini mereka menggandeng Aki Amenk (Disinfected). Karena merasa pol dengan komposisi Kudak-kadek, Undergod menyertakan nomor ini dalam kompilasi Padiga (Panceg Dina Galur Compilation, 2009).
Lagu lain yang tak kalah impresif adalah Saguru Saelmu Tong Ngaganggu, yang kemudian terpilih jadi salah satu materi kompilasi Brutally Sickness yang dirilis Extreme Soul Productions.
Kini membicarakan Undergod adalah juga membicarakan pula tentang kesundaan. Mereka sukses menjadikan Ki Sunda sebagai teror baru yang sanggup mengusik sudut pandang anak muda. Dan hasilnya, mereka jadi satu-satunya band yang musiknya mendapat sebutan Technical Sundanese Death Metal.
9. BLEEDING CORPSE














 LINE UP : Uus Death [gitar], Adrian [bass], Boby [vokal], Ari [drum].

Bleeding Corpse terbentuk pada akhir tahun 2005, dimotori oleh Uus Death [eks Balance of Terror] pada gitar, Adrian pada bass, Boby [eks Dishonest] pada vokal, serta drummer Ari [eks Injected Sufferage / Lumpur]. Pada bulan November 2006, mereka sempat membuat promo CD yang berisi tiga buah lagu ; Bangkai Para Pendosa, Simpuh Tubuh Terbunuh, dan Nista Maja Utama. Mereka sempat menambah satu gitaris lagi yaitu Lukman [eks Filgrim] di pertengahan tahun 2007. Namun itu tidak lama, setelah manggung di acara Bandung Death Fest #2 Lukman terpaksa mengundurkan diri dan band ini tetap bertahan dalam formasi kuartet. Bleeding Corpse mengaku ter-influence oleh band-band brutal death metal seperti Suffocation, Disavowed, Devourment, dan Disgorge. Sambil menjalani berbagai aksi panggung lokal, mereka masuk studio untuk merekam lagu-lagunya. Akhirnya di tahun 2008 Bleeding Corpse berhasil merilis album debut album bertitel Resurection of Murder yang diproduksi Pieces Records, sebuah label independen yang juga dikelola oleh Dani [drummer Jasad]

10. BESIDE















MEMBER Owang [vokal], Fattah [gitar], Akew [gitar], Paneu [bass], Bebi [drum]

SOUNDLIKE Menyabdakan komposisi dan sound metalik yang lumayan padat serta teknikal. Musik cadas yang epikal dengan riff yang cepat namun tetap harmonik. Ada karakter swedish dengan beat hardcore ala eropa. Gagah berani!…
STORY Band ini eksis sejak pertengahan 1997 di daerah Ujungberung, Bandung Timur - suatu basis komunitas metal yang juga pernah membesarkan nama Jasad, Forgotten, Burgerkill dan Disinfected di blantika musik cadas Indonesia. Awalnya Beside memainkan musik hardcore tipikal newschool, yang banyak memasukkan elemen metal. Selama empat tahun awal karir mereka, Beside sering mengalami pergantian formasi, bahkan sempat vakum. Baru pada tahun 2001, Beside ibaratnya bangkit kembali dengan tambahan tenaga baru dari eks personil Global Unity, Ababil dan Mortified. Mereka kembali menulis lagu dan manggung di berbagai pentas lokal. Bebi dkk mulai yakin dan solid untuk menancapkan jalurnya pada nada-nada metal. Musik mereka terpengaruh oleh Iron Maiden, Dragonforce, Inflames, Soilwork, hingga Trivium.
Selama karirnya, Bebi dkk sempat merilis tiga singel yang masuk dalam kompilasi Independent Rebel [1999], One Blood [2004] serta Beyond Good and Evil [2005]. Tahun lalu mereka bikin demo yang berisi dua track andalan, Aku Adalah Tuhan dan Fall. Beberapa lagu baru sudah mulai terkumpul, dan rencananya tahun ini Beside akan merilis album penuhnya. Yah, scene metal semakin menyenangkan saja akhir-akhir ini!…